Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
A. Faktor Internal
a.
Hormon
Hormon
merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh
tanaman. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Giberellin berperan dalam memacu
pertumbuhan batang, pembentukan akar, batang dan tunas, selain itu giberelin
juga berperan dalam stimulasi aktivitas kambium dan perkembangan xilem. Sedangkan sitokinin berperan pada pembelahan
sel dan mempercepat pertumbuhan tunas batang. Sitokinin juga berperan di dalam
pembentukan organ, meningkatkan aktivitas penampung hara, merangsang
pembentukan akar dan batang, memacu perkembangan kloroplas dan sintesis protein
serta meningkatkan laju sintesis protein(Admaja,
Sulistyowati, & Sarbino, 2014).
b.
Gen
Gen
merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi berikutnya.
Gen mempengaruhi bentuk tubuh tanaman, warna bunga, dan rasa buah. Tanaman yang
memiliki gen tumbuh yang baik makan akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai
dengan periodenya.
B. Faktor Eksternal
a.
Nutrisi
Kualitas
dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
Penambahan unsur hara melalui perendaman bibit stum mata tidur dengan pupuk organik cair juga ikut berperan dalam memacu pertumbuhan
bibit(Admaja
et al., 2014). Ketersediaan hara dalam tanah yang
cukup dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman yang tinggi. Serapan hara oleh tanaman tergantung pada
konsentrasi hara dalam tanah(Wijanarko,
Purwanto, Shiddieq, & Indradewa, 2012). Pupuk kandang dapat meningkatkan
aktivitas jasad renik dalam tanah serta memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatnya jumlah dan stabilitas agregat tanah sehingga mempermudah
perkembangan akar(Buntoro,
Rogomulyo, & Trisnowati, 2014). Selain itu, pupuk kandang juga dapat
menambah unsur hara dalam tanah sebagai penyediaan humus yang dapat memperbaiki
struktur tanah dan mendorong kehidupan jasad renik tanah(Hayati,
Sabaruddin, & Rahmawati, 2012).
b.
Intensitas
Cahaya
Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena cahaya
matahari dibutuhkan saat fotosintesis. Pengaruh intensitas cahaya terhadap
proses fisiologi akan terlihat pada keadaan morfologi tanaman. Intensitas
cahaya tinggi menyebabkan sel-sel daun lebih kecil, tilakoid mengumpul, dan
klorofil lebih sedikit. Selain itu jumlah juga menyebabkan daun lebih banyak
dengan stomata lebih kecil ukurannya dan tekstur daun lebih keras. Tanaman yang
mendapat intensitas cahaya tinggi daunnya lebih tebal, ukuran daun lebih kecil,
ruas batang lebih pendek(Buntoro
et al., 2014).
c.
Tanah
Tanah
dengan keadaan tekstur dan struktur yang baik sangat menunjang keberhasilan
usaha pertanian, struktur tanah yang dikehendaki tanaman adalah struktur tanah
yang gembur mempunyai ruang pori yang berisi air dan udara sehingga penyerapan
unsur hara dapat berjalan optimal(Hayati
et al., 2012).
d.
Air
Ketersediaan
air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sangat penting.
Peranan air pada tanaman sebagai pelarut berbagai senyawa molekul organik
(unsur hara) dari dalam tanah kedalam tanaman, transportasi fotosintat dari
sumber(source) ke limbung(sink), menjaga turgiditas sel diantaranya dalam
pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai penyusun utama dari protoplasma serta
pengatur suhu bagi tanaman. Apabila ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman
maka akibatnya air sebagai bahan baku fotosintesis, transportasi unsur hara ke
daun akan terhambat sehingga akan berdampak pada produksi yang dihasilkan(Maryani,
2012).
DAFTAR PUSTAKA
Admaja, W., Sulistyowati, H., & Sarbino. (2014). Pengaruh
Campuran Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair terhadap Peningkatan Daya Tumbuh
Bibit Stum Mata Tidur Tanaman Karet Effect of Organic Hormone and Foliar
Fertilizer on Sprouting Capacity of Dormant. Jurnal Perkebunan Dan Lahan
Tropika, 4(2), 18–21.
Buntoro, B. H., Rogomulyo, R., & Trisnowati, S. (2014).
Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.). The Effect of Manure Fertilizer Dosage
and Light Intensity on Growth and Yield of Zedoary (Curcuma zedoaria L.). Jurnal
Vegetalika, 3(4), 29–39.
Hayati, E., Sabaruddin, & Rahmawati. (2012). Pengaruh
Jumlah Mata Tunas dan Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman
Jarak Pagar ( Jatropha curcas L .) Effect of Buds and Composition of Planting
Media to the Growth of Jatropha Plants Cutting ( Jatropha curcas L .). Jurnal
Agrista, 16(3), 129–134.
Maryani, A. T. (2012). Pengaruh Volume Pemberian Air terhadap
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Utama(The Influence of Water
Supply Volume to The Growth Of Oil Palm Seedlings (Elaeis guineensis jacq) in
main nursery). Jurnal Agroteknologi, 1(2), 64–74.
Wijanarko, A., Purwanto, B. H., Shiddieq, D., &
Indradewa, D. (2012). Pengaruh Kualitas Bahan Organik dan Kesuburan Tanah
terhadap Mineralisasi Nitrogen dan Serapan N oleh Tanaman Ubikayu di Ultisol. Jurnal
Perkebunan Dan Lahan Tropika, 2(2), 1–14.
Komentar
Posting Komentar