Review Jurnal Model Regresi Nonparametrik dengan Pendekatan Deret Fourier pada Pola Data Curah Hujan di Kota Semarang
MODEL
REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA POLA DATA CURAH
HUJAN DI KOTA SEMARANG
PENDAHULUAN
Suatu model regresi nonparametrik yang digunakan dalam
mengestimasi suatu pola data yang berbentuk trigonometri disebut deret fourier.
Pada deret fourier pola data yang digunakan adalah berulang, karena bersifat
periodik(suatu keadaan terjadi dengan selang waktu yang tetap). Curah hujan dan
unsur iklim memiliki pola yang teratur, sehingga pada penelitian ini curah
hujan sebagai variabel X dan waktu adalah variabel . Berdasarkan
informasi dari Stasiun Klimatologi Kota
Semarang tentang banyaknya curah hujan pada tahun 2010 - Juni 2014 diketahui bahwa dalam waktu 3 setengah tahun terakhir frekuensi curah hujan
mengalami peningkatan dan penurunan.
METODE PENELITIAN
Sumber Data dan Variabel Penelitian
Data yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan data sekunder, tidak melakukan pengamatan secara
langsung tetapi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) di Kota
Semarang dari tahun 2008-2014. Tempat yang digunakan pada penelitian ini
diambil 4 daerah, yaitu Semarang Barat(Staklim Semarang), Semarang
Timur(Tlogosari), Semarang Utara(Sta. Maritim Tanjung Emas), dan Semarang
Selatan(Gunung Pati). Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa
pengembalian. Variabel Independen pada penelitian ini adalah waktu dan Variabel
dependennya adalah curah hujan di Kota Semarang.
Metode Analisis
Adapun langkah-langkah untuk melakukan
penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Diberikan model regresi nonparametric
2.
Membuat plot data curah
hujan(t,y)
3.
Membuat program penentuan K optimal
dengan metode GCV
4.
Setelah didapat K optimal, selanjutnya adalah
membuat program estimasi model regresi nonparametrik dengan pendekatan deret Fourier
5.
Memodelkan curah hujan di Kota Semarang dengan pendekatan Deret
Fourier
HASIL PENELITIAN
Model Regresi Nonparametriknya adalah Yi = Xiβ
+ ε . Jika y = f (t) maka f (t) = [f(t1) f(t2) f(t3)
... f(tn)].
Ø Plot data curah hujan Semarang Barat
Curah hujan minimum
terjadi pada bulan Agustus 2011, sedangkan curah hujan maksimum terjadi pada
bulan Februari 2008 yaitu sebesar 791 mm per tahun.
Ø
Plot data curah hujan Semarang Timur
Curah hujan minimum pada bulan Juli Agustus
tahun 2008 yaitu memiliki curah hujan sebesar 0 mm per tahun, sedangkan curah
hujan maksimum terjadi pada Januari 2014 sebesar 880 mm per tahun.
Ø
Plot
data curah hujan Semarang Utara
Curah hujan minimum di
daerah tersebut terjadi pada bulan Juli 2008 dan Agustus 2011 sebesar 0 mm per
tahun, sedangkan curah hujan maksimum terjadi pada curah hujan sebesar 1094 mm
per tahun.
Ø
Plot
data curah hujan Semarang Selatan
Curah hujan minimum terjadi pada bulan Juli
2008 yaitu memiliki curah hujan 0 mm per tahun, sedangkan curah hujanmaksimum terjadi
pada November 2011
sebesar 839 mm per tahun.
Memodelkan Curah Hujan Semarang Barat dengan
Deret Fourier
Model yang didapatkan
untuk lokasi Semarang Barat adalah sebagai berikut:
ŷ = -3300,4 + 29,1 t – 311,07
cos t – 58,25 cos 2t – 293,47 cos 3t +…+
109,36 cos 70t
Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Februari 2011 dengan curah hujan (ŷ) sebesar 827.67 mm/tahun
sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus 2011 dengan curah
hujan (ŷ) yaitu sebesar -0.0204268 mm per tahun.
Memodelkan
Curah Hujan Semarang Timur dengan Deret Fourier
Model didapatkan untuk lokasi
Semarang Timur adalah sebagai berikut:
Ŷ =
3656,83 + 32,56 t – 242,51 cos t – 54,87
cos 2t – 165,52 cos 3t + ….+127,99 cos 70t
Curah hujan (ŷ) tertinggi
untuk kota Semarang Timur terjadi pada bulan januari 2014 yaitu sebesar 877.97
mm per tahun sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus 2011
dengan curah hujan (ŷ) yaitu sebesar -0.02136182 mm per tahun.
Memodelkan Curah Hujan Semarang Utara dengan Deret Fourier
Model yang didapatkan untuk lokasi Semarang
Utara adalah sebagai berikut:
Ŷ = -4544,74 + 39,45 t -266,66 cos t – 0,35
cos 2t – 232,14 cos 3t + …. + 176,48 cos 70t
Curah hujan (ŷ) tertinggi
untuk kota Semarang Utara terjadi pada bulan Januari 2014 yaitu sebesar 1049.14
mm per tahun sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli 2011 dengan
curah hujan (ŷ) yaitu sebesar -8.799245 mm per tahun.
Memodelkan Curah Hujan Semarang Selatan dengan Deret Fourier
Model yang didapatkan untuk lokasi Semarang Selatan adalah sebagai
berikut:
Ŷ= -5665,27 + 51,01 t – 444,82 cos t – 109,29 cos 2t – 211,62 cos
3t +…. + 146,67 cos 70t
Curah hujan (ŷ) tertinggi
untuk kota Semarang Selatan terjadi pada bulan November 2011 yaitu sebesar
826.941 mm per tahun sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli
2012 dengan curah hujan (ŷ) yaitu sebesar -21.86156 mm per tahun.
KESIMPULAN
Lokasi Staklim Semarang
didapatkan model K=70 menghasilkan model dengan R2 = 92% . Model yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
ŷ = -3300,4 + 29,01 t – 311,07 cos t – 58,25
cos 2t – 293,47 cos 3t +…+ 109,36 cos 70t.
Lokasi Tlogosari didapatkan model K=70
menghasilkan model dengan R2 = 95%. Model yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
ŷ = - 3656,83 + 32,56 t – 242,51 cos t –54,87
cos 2t – 165,52 cos 3t + ….+ 127,99 cos 70t.
Lokasi Sta Maritim Tanjung Emas didapatkan
model K=70 menghasilkan model dengan R2= 93% . Model yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:
Ŷ = -4544,74 + 39,45 t –
266,66 cos t – 0,35 cos 2t - 232,14 cos 3t + ….+ 176,48 cos 70t.
Lokasi Gunung Pati
didapatkan model K=70 menghasilkan model dengan R2= 93% .
Model yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Ŷ = -5665,27 + 51,01 t –
444,82 cos t – 109,29 cos 2t – 211,62 cos 3t +….+ 146,67 cos 70t.
Komentar
Posting Komentar