Kisah yang Bersandal Jepit Belum Tentu tidak Sukses
Gimana nih kabar kalian? Mudah-mudahan pda sehat semua ya... Untuk
kali ini saya akan membagikan sebuah kisah dari 4 pengusaha sukses lulusan
prodi Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura . Empat pengusaha sukses
ini adalah Mbak Retno, Mbak Mega, Kak Shofyan, dan Mbak Yuli. Mereka
berempat adalah teman 1 angkatan, meskipun sudah pada lulus nih.. tapi mereka
masih berhubungan, jadi bisa lahh ya saling berbagi keluh kesah maupun
kebahagiaan terutama pada bisnis yang sedang mereka lakoni. Yang pertama ada
Mbak Retno atau dikenal dengan Mbak Po yang berasal dari Kota Angin, Nganjuk
Jawa Timur.
Mbak Retno ini sekarang menjadi
pengusaha sukses loh... dia mempunyai usaha “Nyoklat Klasik”, franchise minuman
coklat. Pecinta coklat pasti sudah nyoba dong minuman yang satu ini... Yang
belum pernah nyobain buruan beli ya!!! Harganya murah kok hehe.. Sebelum mulai
usahanya, Mbak Retno bekerja di PT. Telkom selama 4 tahun, kemudian dia bekerja
di salah satu bank swasta. Karena dia tidak nyaman bekerja ikut orang, waktunya
terbatas dia memutuskan untuk mengundurkan diri. Memulai usaha “Nyoklat Klasik”
ini tidak semulus yang kita bayangkan loh... penuh dengan cobaan, rintangan dan
tantangan. Dengan modal yang pas-pasan ia bernekat unuk membuka usaha ini, dan
Alhamdulillah berkat usaha dan kerja kerasnya usahanya sukses dan akhirnya
sampai saat ini outlet milik Mbak Retno sudah mencapai 5 cabang lebih. Salah
satu outletnya berada di daerah Telang kamal dekat kampus Universitas Trunojoyo
Madura, yang kedua ada di dekat Bundaran Graha Kamal, dan 3 outlet lainnya
berada di kota asalnya.
Mbak Yuli, pengusaha formula Exotic lolohan pakan burung lovebird.
Setelah menikah, Mbak Yuli merantau ke Kalimantan bersama sang suami, di sana
Mbak Yuli bekerja di salah satu bank swasta. Akhirnya Mbak Yuli memutuskan
untuk berhenti dari pekerjaannya, setelah berhenti Mbak Yuli kembali ke kota
asalnya, Nganjuk Jawa Timur. Karena pada saat itu Mbak Yuli masih belum
mempunyai pekerjaan dan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya membutuhkan uang
jadi mau gak mau Mbak Yuli harus membuka usaha. Awalnya Mbak Yuli jualan pisang
coklat di pinggir jalan tapi hanya bertahan beberapa bulan dan akhirnya gulung
tikar. Mbak Yuli mencoba usaha yang lain yaitu usaha rental PS dengan modal
pinjaman yang nilainya tak sedikit tapi gagal juga, bahkan modalnya tidak
balik. Melihat temennya “Mbak Po” yang sukses di usaha “Nyoklat Klasik” Mbak
Yuli mencoba membuka Nyoklat Klasik tetapi tidak berhasil juga. Tanpa menyerah
Mbak Yuli masih terus berusaha, pada saat itu uang yang dimiliki Mbak Yuli
hanya tinggal 200.000. Bermula dari situ Mbak Yuli dan sang suami mempunyai ide
untuk membuka usaha lolohan pakan untuk burung lovebird. Suami Mbak Yuli
melakukakan penelitian kecil-kecilan sendiri hingga akhirnya menemukan
formulasinya. Dalam merintis usahanya Mbak Yuli sangat kesulitan dalam
memasarkannya, penolakan dan remehan dari konsumen diterima oleh Mbak Yuli dan
sang suami karena pada saat itu kemasan produknya masih belum menarik hanya
berupa sachetan dan baru pertama kali pakan burung dengan kemasan seperti itu.
Setelah beberapa tahun usahanya berkembang pesat, produknya diberi nama
“Exotic” diambil dari nama warung yang dulunya jadi tempat pacaran mereka saat
dulu masih kuliah, lucu ya...hehe Dan saat ini produknya dikemas dalam bentuk
kardus dan sangat menarik, dalam satu bulan Mbak Yuli dapat memproduksi hingga
10 ton. Bisa kebayang kan berapa keuntungannya, jadi usaha Mbak Yuli selama ini
terbayarkan dengan usahanya yang sukses seperti saat ini.
Selanjutnya
ada Kak Shofyan, berasal dari kota Mojokerto. Kak Shofyan ini keren loh...
sebelum lulus kuliah, dia sudah mempunyai pekerjaan sendiri. Ayah Kak Shofyan
bekerja di salah satu perusahaan dengan menduduki jabatan yang cukup tinggi,
nah... ayah Kak Shofyan menawari Kak Shofyan untuk bekerja ikut ayahnya dan
berharap setelah ayahnya berhenti bekerja Kak Shofyan bisa menggantikan posisi
ayahnya, tetapi Kak Shofyan menolak tawaran ayahnya. Tau ga kenapa? Karena
katanya bukan passion dia kalo bekerja dibawah tekanan dan selalu mendapat
tuntutan untuk mencapai target, selain itu Kak Shofyan orangnya tidak
suka diatur-atur. Usahanya dimulai dari dia masih kuliah semester 7, karena di
semester akhir kegiatannya sudah tidak sepadat semester awal-awal. Dengan modal
pinjaman uang 5 juta rupiah, dia mulai membuka toko kecil-kecilan dengan lebar
3 m, barang yang dijual pun masih sedikit tidak seperti toko-toko besar yang
berada di sekitar tokonya berdiri. Meskipun tokonya kecil tapi dia mempunyai 1
pegawai yang anak kuliahan juga. Kak Shofyan mengikuti strateginya mini market
yang itu loh... yaitu dengan memasang harga murah pada produk yang dibutuhkan
untuk sehari-hari tetapi pada jenis produk lain mangmbil keuntungan yang
lumyan. Seiring berjalannya waktu, dengan ketlatenannya, setelah beberapa tahun
tokonya menjadi lebih besar tetapi tidak sebesar mini market yang itu loh.. dan
barang yang dijual pun semakin lengkap, jadi kalau di toko yang lain tidak ada
larinya ke toko Kak Shofyan deh... Selain itu, kak Shofyan juga memiliki toko
sepatu dan sandal di Mojokerto, yang sekarang juga berhasil loh... Padahal pada
awalnya dia dikatain orang kalo buka toko di situ ga bakal laku karena letaknya
kurang strategis. Tapi sekarang nyatanya? Mau ta ga strategi yang digunakan
gimana? Strategi yang digunakan Kak Shofyan dalam memasarkan produknya dengan
memberikan penerangan yang lebih terang dari toko-toko lainnya dan yang kedua
Kak Shofyan memasang tulisan kalo sepatu yang dijual itu harga pabrik jadi
murah-murah, padahal aslinya engak lohh..
Nah... yang terakhir ada Mbak Mega, pengusaha kue sukses dari
Mojokerto. Saat ini Mbak Mega sukses menjalankan bisnis roti kering, kue ulang
tahun, pizza, dan toko bahan kue. Apakah Mbak Mega pandai bikin kue? Awalnya
sih enggak, masak aja tidak bisa..hehe Temen-temennya pun kaget saat
denger kalo Mbak Mega buka usaha kue. Bisnis kuenya ini tidak langsung sukses
seperti sekarang ini, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi Mbak Mega
belajar membuat kue dari youtube di handphonenya. Berkat keuletannya Mbak Mega
akhirnya bisa membuat donat dengan rasa yang tidak kalah enak dengan donat yang
mahal-mahal, saat itu donat belum ada di pasaran. Karena bikin donat mudah dan
mudah ditiru jadi banyak nih pesaingnya Mbak Mega. Lama-kelamaan usahanya jadi
sepi, jadi Mbak Mega berpikir toko apa yang belum ada di daerahnya dan dibutuhkan
oleh orang-orang. Akhirnya Mbak Mega membuka toko yang menyediakan bahan-bahan
kue sehingga pesaingnya dulu membeli bahan-bahan kue di toko Mbak Mega, dengan
mencari supplaier bahan kue yang murah agar dia dapat menjual dengan harga yang
tidak terlalu mahal. Selain itu, Mbak Mega juga menjual roti kering, kue ulang
tahun, dan pizza. Usaha pizzanya baru 1 bulan terakhir loh tetapi laku keras.
Sebelumnya Mbak Mega ga kepikiran kalo mau jualan pizza, dimulai dari anaknya
Mbak Mega yang ingin makan pizza. Kemudian, Mbak Mega mau membeli pizza nih ke
orang tapi kata orang yang jualan “Bikin aja sendiri mbak, gampang kok”.
Akhirnya Mbak Mega bikin pizza sendiri nih... saat dicicipin orang katanya
mantul dan cocok kalo dijual. Dengan harga terjangkau Mbak Mega membuka
reseller produk pizzanya, agar usahanya dapat berkembang.
Dari
4 kisah di atas, mana nih yang menurut membuat kalian terinspirasi??? Yang mana
aja kisahnya yang penting kalian jangan pernah putus asa, jangan menyerah,
ulet, tekun dan tetap usaha. Semua orang punya jalannya masing-masing , jadi
jangan kecewa ya...
Komentar
Posting Komentar